ASEAN atau (Association of South East
Asia Nations) merupakan suatu Institusi Internasional yang beranggotakan 10
negara di kawasan Asia Tenggara diantaranya adalah Indonesia, Singapura, Malaysia,
Thailand, Vietnam¸ Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Filipina. Seperti
organisasi internasional yang lain yang menaungi negara anggotanya, ASEAN telah
membantu banyak permasalahan baik dalam negeri maupun luar negeri anggotanya. Seperti
masalah sosial hingga masalah perekonomian suatu negara akan diselesaikan secara
bersama-sama oleh negara-negara anggota dalam agenda tahunan yang berupa
konferensi atau biasa disebut dengan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN. KTT
ASEAN dilaksanakan di setiap negara anggota secara bergantian setiap tahunnya.
ASEAN juga telah memiliki banyak program bersama baik yang sudah, sedang, dan
akan dilakukan dimasa mendatang guna pencapaian kemakmuran bersama. Salah satu
program unggulan ASEAN yaitu MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean. MEA merupakan
program lanjutan ASEAN yaitu AFTA (Asean Free Trade Area) yaitu suatu program
regional dalam bidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi
negara-negara ASEAN
dengan cara membuat suatu pasar bebas (free trade area) tunggal di Asia
Tenggara.
MEA
pertama kali digagas oleh para petinggi ASEAN pada tahun 1992 pada tahun itu
perwakilan dari seluruh anggota negara-negara di ASEAN berkumpul dan
membicarakan bagaimana caranya membuat sebuah pasar tunggal ekonomi untuk wilayah Asia Tenggara agar
negara-negara di kawasan ini dapat menciptakan suatu keamanan,
perdamaian dan ekonomi yang dapat bersaing dengan seluruh negara di dunia. Dengan adanya MEA
maka perdagangan Internasional yang ada di wilayah Asia Tenggara akan dengan
mudah berjalan tanpa adanya syarat-syarat atau pungutan yang menyulitkan. Bahkan orang Malaysia bisa dengan mudahnya
melamar pekerjaan menjadi pelayan atau kasir di Indomaret layaknya orang Indonesia, begitu pun sebaliknya orang Indonesia juga dapat dengan
mudah melamar pekerjaan di negara ASEAN lainnya. Tujuan
dari pembentukan MEA ini sendiri adalah agar daya saing negara- negara ASEAN
meningkat dan agar dapat menyaingi India mauoun Cina dalam hal pertumbuhan
ekonomi atau bahkan untun menyaingi negara-negara anggota Uni Eropa yang sudah lebih
dulu dibentuk dan berjalan dibanding dengan program MEA milik ASEAN. Pelaksanaan
Masyarakat Ekonomi Asean akan dimulai pada akhir tahun ini tepatnya pada bulan
Desember.
Menurut penjelasan
yang telah dijelakan sedikit diatas, program Free Trade Area ini cukup menarik dan seksi untuk menjadi perhatian
dan bahan pembicaraan bagi berbagai kalangan karena program ini dinilai akan
memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas bekerja sebagai
pedagang atau petani yang merupakan produsen dan sangat bergantung pada konsumen
dan keadaan pasar. Menyikapi tentang rencana pelaksanaan
MEA ini, terdapat berbagai
macam respon dari masyarakat Indonesia berupa argumen yang pro dan kontra akan
adanya MEA tersebut. Pro dan kontra pengintegrasian ekonomi dalam mayarakat
ekonomi asean 2015 merupakan bentuk representasi masyarakat bahwa begitu
menariknya MEA ini untuk dibahas. Dinamika yang terjadi antara dua blok tersebut
meskipun terlihat saling berlawanan, namun tujuannya sama yaitu mereka sama-sama
berorientasi pada kemakmuran masyarakat Indonesia itu sendiri. Mereka yang pro
menilai bahwa MEA merupakan jalan pembangunan ekonomi yang tepat bagi Indonesia,
di sisi lain (kontra) mereka justru meragukan dan berpendapat bahwa MEA tidak
akan berhasil karena Indonesia belum siap.
Ada sebagian dari masyarakat yang mengaku
tidak mengetahuinya karena kurangnya sosialisai dari pemerintah, dan ada pula
yang menganggapi positif dengan adanya MEA maka akan meperluas pasar konsumen
hingga ke luar negeri. Namun demikian sosialisasi yang lebih
luas tentang MEA kepada masyarakat Indonesia masih menjadi PR atau Pekerjaan
Rumah pemerintah Indonesia yang harus segera diselesaikan mengingat waktu mulai
pelaksanaan MEA semakin dekat. Meskipun pengenalan ini terbilang terlambat namun
banyak masyarakat indonesia masih banyak yang tidak mengenal detail tentang
kegiatan MEA di kawasan
Asia Tenggara. Sosialisasi masih perlu dan harus tetap dilakukan. Pada
hakikatnya memang benar bahwa sosialisasi MEA kepada masyarakat merupakan tugas
bagi pemerintah Indonesia, namun kita sebagai warga negara Indonesia yang baik
juga membantu menyebarluaskan program MEA kepada masyarakat sekitar kita yang sekiranya
masih belum begitu mengerti mengenai MEA.
Terlepas
dari dua blok pro dan kontra tersebut kita sebagai bagian dari masyarakat ASEAN
tidak dapat memungkiri kenyataan bahwa Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA telah
disepakati sejak lama dan akan segera terealisasi mengingat kita sudah memasuki
akhir tahun 2015. Alangkah baiknya jika kita mulai mempersiapkan diri untuk
menghadapi MEA dengan segala dampak baik dan buruk yang kita dapat selagi kita
masih memiliki waktu dengan menaikkan kemampuan berkompetisi dan bersaing
dengan seluruh masyarakat ASEAN yang berasal dari 9 negara lainnya dalam dunia
pendidikan dan dunia kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar