Sabtu, 21 November 2015

Perubahan Geostrategi Amerika Serikat

Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang dapat dikatakan cukup berpengaruh dan sebagai role model bagi negara-negara lain haruslah berhati-hati dalam setiap kebijakan apa saja yang diambil. Termasuk kebijakan luar negerinya, dalam beberapa tahun terakhir diketahui bahwa ia telah mengubah fokus kebijakan luar negrinya yang sebelumnya memfokuskan kerjasama dengan negara-negara di Timur Tengah. Pada umumnya kebijakan luar negeri dapat dijalankan melalui berbagi cara, namun tiga cara yang paling umum digunakan oleh suatu negara adalah perang, perdamaian dan kerja sama ekonomi. Timur tengah merupakan satu-satunya kawasan yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia dengan posisi Arab Saudi sebagai sekutu terdekat dari AS yang memasok kebutuhan minyak, namun kemudian Amerika Serikat mengubah foku kebijakan luar negerinya ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik karena perkembangan perekonomian mereka yang cukup pesat. Amerika serikat merupakan salah satu negara yang masih memiliki fokus besar dalam mengorganisasi geostrategi negaranya baik dalam bentuk Geoekonomi maupun Geokultural
 Perubahan fokus kebijakan ini dilakukan disebabkan antara lain karena adanya kecemasan Amerika Serikat akan bangkitnya Cina yang mampu menandingi dominasi kekuatan global khususnya kekuatan ekonomi dan militer Amerika Serikat dalam dunia internasional. Sejak tahun 1970 an, Cina dibawah pemerintahan Deng Xiaoping sudah mulai muncul dengan kekuatan ekonominya. Dengan bermodalkan penduduk dan wilayah yang besar, Cina mulai muncul dengan kekuatan ekonomi berupa pertumbuhan ekonomi yang dramatis di Asia. Menggapi hal ini Amerika Serikat harus secara sigap untuk mengamankan kepentingan nasionalnya. Bahkan badan intelejen Amerika Serikat atau Central Intelligence Agency (CIA) memproyeksikan bahwa Cina akan menjadi kekuatan militer utama dan akan menandingi Amerika dalam kekuatan global di tahun 2020.
 Asia Pasifik telah menjadi kawasan kunci utama politik global. Membentang dari benua India ke pantai barat Amerika, wilayah ini meliputi dua samudera, yaitu samudra Pasifik dan Hindia yang juga merupakan jalur perdagangan Internasional dimana setiap harinya semakin ramai karena dilewati oleh banyak kapal dagang dari penjuru dunia. Kawasan ini memiliki hampir setengah populasi dunia yang mencakup beberapa aktor utama dalam ekonomi global, selain itu juga menjadi kawasan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar. Di kawasan ini terdapat beberapa sekutu kunci Amerika Serikat dan merupakan tempat dimana kekuatan baru yang akan menjadi aktor ekonomi penting seperti China, India, dan Indonesia.
            Pertumbuhan ekonomi di wilayah asia pasifik sangatlah pesat, dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi di wilayah Asia Pasifik dapat di menjadi suatu jaminan perekonomian kedepan, bagaimanana negara-negara berkembang yang pulih dari penjajahan dan krisis ekonomi akan menjadi pemimpin perekonomian dunia. Di kawasan Asia Pasifik pertumbuhan ekonomi dapat di lihat dari tahun 2013 secara  keseluruhan negara-negara berkembang yang ada di Asia Pasifik tumbuh sebesar 7,2 persen.
Dalam majalah Foreign Policy (November 2011), Hillary secara eksplisit mengatakan masa depan politik akan ditentukan di Asia, bukan di Afghanistan atau Irak, dan Amerika Serikat akan beraksi tepat di tengahnya. Salah satu tugas yang paling penting dari Amerika selama dekade berikutnya akan memfokusikan pada peningkatan investasi, diplomasi, ekonomi, dan strategi di wilayah Asia. Ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak main-main untuk memusatkan perhatiannya di kawasan Asia-Pasifik.
Lalu apa yang harus dilakukan Indonesia menanggapi geostrategi Amerika serikat yang mungkin dapat menguntungkan atau bahkan menjatuhkan Indonesia ini? Well dapat dikatakan ini merupakan peluang yang cukup besar bagi Indonesia dan umumnya negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik untuk menjadikan Amerika serikat sebagai mitra kerja sama ekonomi yang menjanjikan. Karena seperti yang kita ketahui Amerika serikat merupakan negara adidaya dan dapat dikatakan sebagai pemimpin perekonomia dunia untuk saat ini. Selain itu Amerika serikat juga telah lama melirik Indonesia untuk dijadikan mitra utama dalam mengembangkan pengaruh dan kekuasaannya, terutama dalam bidang militer dan pertahanan karena Indonesia merupakan bangsa yang besar dan memiliki pertumbuhan perekonomian yang cukup baik jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. Namun tetap, Indonesia harus tetap kritis dan berhati-hati dalam pengambilan setiap kebijakan luar negerinya karena dalam kerja sama antara Amerika serikat dengan Indonesia akan terdapat suatu kerjasama  yang kompleks dan menimbulkan polemik di dalam dan luar negeri. Menanggapi sikap Amerika Serikat saat ini, China juga khawatir karena seperti yang kita ketahui China telah banyak melakukan kerjasama dalam berbagai bidang dengan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi maka dari itu China akan meningkatkan daya tawarnya dengan cara lebih mendengarkan Indonesia juga. Indonesia tentu melihat sendiri bahwa China sebenarnya mengalami kegelisahan yang luar biasa jika Indonesia tidak memperhatikannya karena Indonesia adalah barometer untuk menjaga kestabilan Asia Tenggara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar